Ibu Kota Negara Baru Nantinya Akan Dipimpin oleh Kepala Otorita, Siapa Saja Calonnya?

AGAM NEWS TODAY - Persiapan perpindahan ke Ibu Kota Baru (IKN) saat ini terngah dipersiapkan untuk dirampungkan.

Mengenai IKN, masih dalam proses untuk pengesahan RUU IKN untuk mengatur tentang tata kelola IKN.

Dalam RUU tersebut, dijelaskan bahwa nantinya IKN akan dipimpin oleh seorang Kepala Otorita yang akan ditunjuk, dilantik, dan diberhentikan langsung oleh Presiden.

Mengenai bakal calon untuk Kepala Badan Otorita IKN baru, Presiden Jokowi pernah membocorkan empat nama yang digadang-gadang akan beliau pilih.

Baca Juga: Amerika Serikat Peringati Rusia, Joe Biden: Kalian Akan Membayar Harga Yang Mahal Jika Berani Invasi Ukraina

Nama-nama yang diisukan akan dilantik sebagai Kepala Otorita IKN adalah Bambang Brodjonegoro, Basuki Tjahaja Purnama, Abdullah Azwar Anas dan Tumiyana.

“Kandidatnya ada banyak. Satu Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 2 Maret 2020 lalu.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong menyatakan bahwa pemilihan kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) adalah hak prerogatif Presiden.

Ia menjelaskan bahwa nantinya calon Kepala Badang Otoritas Ibu Kota Negara haruslah yang berpengalaman untik membangun sebuah wilayah atau kota.

Baca Juga: Bek Barcelona Samuel Umtiti Absen Tiga Bulan Akibat Cedera Patah Tulang

"Yang paling ideal adalah yang memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang kepemimpinan membangun sebuah kota dengan segala kompleksitasnya, itu akan menjadi poin plus," , jelas Wandy.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bahwa Presiden Jokowi memilih nama Nusantara sebagai nama untuk IKN nantinya.

Alasan Jokowi menggunakan nama tersebut disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pada Rapat Kerja Pansus IKN Sinin 17/01/2022.

"Nusantara adalah konseptualitas atas wilayah geografi sebuah negara dimana konstituen nya adalah pulau-pulau yang disatukan oleh lautan. Ini menunjukan kita negara maritim,"
"Jadi nusantara itu sebuah konsep kesatuan yang bersedia mengakomodasi kemajemukan itu dan Ibu kita Indonesia dengan nama itu mengungkapkan realitas keIndonesiaan kita,", jelasnya.