Ini Dia Solusi Yang ditawarkan Oleh Erick Thohir Untuk Menjaga Kesehatan Ekosistem Media di Indonesia

- Selasa, 14 Februari 2023 | 21:58 WIB
Menteri Erick Thohir mengajak para pelaku media memperbaiki ekosistem di industri media (Promedia)
Menteri Erick Thohir mengajak para pelaku media memperbaiki ekosistem di industri media (Promedia)

AgamNewsToday- Jaringan Pemred Promedia (JPP) Promedia Teknologi Indonesia resmi launching pada hari ini, Selasa 14 Februari 2023.

Peresmian JPP Promedia Teknologi Indonesia di hadiri langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dan Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Agus Sudibyo.

Saat acara, Menteri Erick Thohir mengajak para pelaku media untuk membangun ekosistem media lebih sehat lagi yang dapat menguntungkan ke pelaku industri dalam negeri.

Baca Juga: Resmi Lepas Status Duda, Song Joong Ki akan Bintangi Drama Terbaru My Name is Loh Kiwan Bersama Jo Han Chul

"Salah satu indikasi kesehatan ekosistem media adalah besarnya aliran keuntungan yang mengarah ke pelaku industri di dalam negeri," ujar Erick disela-sela diskusi Launching Jaringan Pemred Promedia (JPP).

"Saat ini, keuntungan terbesar di industri media masih disedot oleh para pemilik platform asing”, sambungnya.

Membangun ekosistem yang sehat haruslah didorong dengan aturan hukum yang jelas serta bernilai positif bagi Indonesia.

Baca Juga: Kumpulan Pujian untuk Pria yang bisa Membuat Mereka Tersipu Malu

"Yuk kita dorong ekosistem digital ekonomi dengan payung hukum yang jelas, dan berpihak kepada Indonesia," tegas Erick.

Melihat industri media masih dikuasi oleh platform bangsa asing, untuk itu Indonesia harus mempunyai keberanian yang sama dengan negara lain di dunia yang memberikan ulasan kepada para pemilik platform digital yang dianggap tidak berpihak kepada ekosistem nasionalnya. Hal ini sudah dilakukan oleh Amerika Serikat yang memberikan review kepada Tik Tok.

"Kenapa kita tidak bisa? Mau sampai kapan sebagai bangsa besar market kita digerogoti oleh bangsa asing terus," ujarnya.

Baca Juga: Segera Tayang Bulan Maret, Berikut Sinopsis Film Horor Iblis Dalam Darah

Menurut Erick, keberadaan platform asing harus diatur agar mau masuk sebagai bagian dari ekosistem digital Indonesia. Ini ditujukan agar lapangan kerja tercipta secara maksimal di dalam negeri.

"(Di industri media), yang belum kita sadari, ekosistem iklannya sendiri tidak di sini (Indonesia). Sebanyak 80 persen iklan digital itu ada di Facebook, Google, dan Tik Tok. Kita selalu dilema, dan terjebak dengan ekosistem yang dibuat orang lain. Kita tidak punya ekosistem sendiri," tegas Erick.
Jika industri media sukses, maka industri lain pun bisa sukses juga. Salah satunya adalah industri games lokal, yang menurut Erick, sedang tidak baik - baik saja.

Halaman:

Editor: Fauzia Amelia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X